Antibiotik Levofloxacin : Manfaat, Efek Samping, dan Cara Penggunaannya

Sumber: PT Pyridam Farma Tbk.

Tentang Antibiotik Levofloxacin

Antibiotik Levofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antibiotik kuinolon. Antibiotik kuinolon bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri dan tidak akan bekerja untuk infeksi virus seperti pilek dan flu.

Levofloxacin merupakan salah satu antibiotik fluoroquinolone yang mampu melawan bakteri dalam tubuh yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri.

Antibiotik jenis ini dapat menyebabkan efek samping yang serius atau bahkan melumpuhkan. Levofloxacin hanya boleh digunakan untuk infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik lainnya.

Manfaat Levofloxacin

Kandungan obat ini digunakan untuk mengobati infeksi tertentu seperti pneumonia, dan ginjal, prostat (kelenjar reproduksi pria), dan infeksi kulit. Selain itu, Levofloxacin juga dikenal dapat untuk mengobati antraks atau jenis wabah tertentu.

Efek Samping Levofloxacin

Mual
Sembelit
Diare
Sakit kepala
Pusing
Kesulitan tidur
Gatal-gatal
Sulit bernapas
Detak jantung cepat atau berdebar
Sesak napas
Pusing mendadak
Bengkak di wajah
Bengkak di tenggorokan
Demam
Sakit tenggorokan
Rasa terbakar di mata
Nyeri kulit
Ruam kulit merah atau ungu yang menyebar dan menyebabkan kulit panas dan mengelupas
Melepuh
Agitasi
Kebingungan
Diare yang berdarah
Merasa bahwa orang lain mampu mengendalikan perilaku dan mendengar pikiran Anda
Demam
Nyeri, peradangan, atau pembengkakan di betis kaki, bahu, atau tangan, termasuk ruptur tendon atau pembengkakan tendon
Kemerahan dan pembengkakan pada kulit
Merasakan hal-hal yang tidak ada
Sensasi terbakar pada kulit
Perubahan suasana hati atau mood swing yang parah
Kram perut atau nyeri yang parah
Ruam kulit, gatal, atau kemerahan
Gemetaran
Perilaku yang tidak biasa
Vagina gatal dan keputihan

Cara Mengonsumsi Levofloxacin

Minum obat ini sesuai dengan anjuran dan arahan dokter, biasanya sekali sehari dengan atau tanpa makanan.

Levoloxacin setidaknya diminum 2 jam sebelum atau 2 jam setelah mengonsumsi produk lain yang mungkin membuat kandungan obat ini tidak bekerja secara maksimal. Contohnya quinapril, sukralfat, vitamin/mineral , dan produk yang mengandung magnesium, aluminium, atau kalsium

Dosis dan lama pengobatan didasarkan pada kondisi medis setiap individu dan respons terhadap pengobatan. Berat badan juga akan menjadi salah satu pertimbangan penentuan dosis pada anak-anak.

Siapa yang Boleh dan Tidak Boleh Minum Levofloxacin?

Jangan minum Levofloxacin jika memiliki riwayat alergi terhadap levofloxacin atau fluoroquinolones lainnya (ciprofloxacin, gemifloxacin, moxifloxacin, norfloxacin, ofloxacin, dan lain-lain).

Untuk memastikan Levofloxacin aman untuk Anda, beri tahu dokter atau apoteker jika memiliki:

Masalah tulang, tendon, radang sendi atau masalah sendi lainnya (khususnya pada anak-anak).
Aneurisma, masalah sirkulasi darah, penyempitan atau pengerasan arteri.
Masalah jantung dan tekanan darah tinggi.
Memiliki riwayat diabetes.
Gangguan otot atau saraf.
Penyakit ginjal.
Kejang atau epilepsy.
Cedera kepala atau tumor otak.
Hipokalemia atau rendahnya kadar kalium yang terdapat dalam darah.

Dosis Levofloxacin

Dosis tablet levofloxacin atau larutan pada umumnya adalah adalah 250 mg, 500 mg, atau 750 mg per satu kali minum setiap 24 jam, sesuai dengan kondisi infeksi yang terjadi.
Dosis levofloxacin yang diinjeksi pada umumnya 250 mg atau 500 mg yang diberikan secara infus lambat selama 60 menit setiap 24 jam atau 750 mg yang diberikan secara infus lambat selama 90 menit setiap 24 jam.