Penyebab & Faktor Risiko Penyakit Bronkiektasis

Penyebab & Faktor Risiko Penyakit Bronkiektasis

Bronkiektasis ialah penyakit yang cukup berbahaya karena mengancam organ paru-paru. Jika seseorang terkena Bronkiektasis, maka bisa membuat paru-paru dan saluran di sekitarnya akan lebih rentan terinfeksi. Sehingga harus diketahui seperti apa Bronkiektasis ini, berikut ini akan dibahas apa saja penyebab Bronkiektasis tersebut dan beberapa faktor pemicu Bronkiektasis.

Beberapa Penyebab Terjadinya Bronkiektasis

Terdapat beberapa hal tertentu yang bisa menyebabkan kondisi seperti ini, berikut beberapa di antaranya.

  • Penyakit rheumatologis (Sjögren’s disease & rheumatoid arthritis)
  • Infeksi paru-paru, dari kondisi ini bisa menjadi penyebab utama bronkiektasis, meliputi juga PPOK atau “penyakit paru obstruktif kronis”
  • infeksi virus, infeksi bakteri, atau flu seperti tuberkulosis atau staph .
  • Alpha 1 – anti trypsin deficiency yang menjadi penyebab PPOK genetik untuk beberapa orang
  • Alergi radang paru-paru bernama “Allergic bronchopulmonary aspergillosis “
  • Menghirup makanan atau objek asing
  • Infeksi HIV
  • Humoral immunodeficiency atau kadar protein melawan infeksi pada darah
  • Menghirup asam dari lambung
  • Penyakit iritasi pada usus (seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn’s)
  • Asam lambung

Beberapa Faktor Risiko Bronkiektasis & Komplikasinya

Lalu apa saja hal yang bisa membuat kita berisiko mengidap penyakit bronkiektasis? Tentunya ada beberapa faktor risiko pada penyakit tersebut, berikut ini faktor-faktor pemicu yang bisa membuat Anda memiliki risiko mengidap kondisi penyakit bronkiektasis ini:

  • Infeksi organ paru-paru kronis (seperti tuberkulosis/ TBC) yang bisa membuat saluran pernapasan rusak.
  • Mempunyai penyakit sistemik terkait bronkiektasis seperti beberapa yang sudah disebutkan sebelumnya
  • Disfungsi atau tidak adanya protein CFTR di sel bronkial untuk orang dengan cystic fibrosis/ CF

Selain itu, ada juga untuk beberapa kasus, penyakit bronkiektasis bisa menyebabkan komplikasi hemoptisis masif. Jadi, Hemoptisis masif ini merupakan kondisi batuk berdarah dan dalam jumlah yang besar. Sementara gejala dari hemoptisis masif tersebut yaitu sebagai berikut:

  • Merasa pusing, berkeringat dan kulit dingin
  • Kesulitan untuk bernapas dikarenakan darah menghalangi daerah saluran udara
  • Batuk dengan 100 ml lebih darah (setara sepertiga minuman kemasan kaleng) dalam rentang waktu sehari atau 24 jam

Tentunya hemoptisis masif ini termasuk suatu kondisi yang gawat darurat. Maka dari itu, lebih baik segera kalian hubungi ambulans, atau pun menuju IGD rumah sakit kalau mengalami gejalanya.

Pengobatan & Diagnosis Penyakit Bronkiektasis

Info yang diberikan bukan pengganti untuk nasihat medis. Lebih baik selalu konsultasi dengan dokter Anda. Lalu bagaimana penyakit satu ini didiagnosis? Untuk diagnosis penyakit bronkiektasis maka akan melibatkan proses pemeriksaan fisik serta tes darah secara lengkap.

Sehingga bisa mencari tahu ada atau tidak infeksi di dalam tubuh. Selain itu, dokter juga mendengarkan paru-paru untuk memeriksa ada bunyi yang abnormal yang bisa saja menandakan penyumbatan pada saluran napas. Tes lain bisa dengan tes dahak agar bisa memeriksa ada virus, bakteri atau jamur pada sampel dahak.

Bisa juga dengan X-ray dada untuk melihat paru-paru Anda. Bisa juga ada tes fungsi organ paru untuk bisa mengetahui seberapa baiknya aliran udara ke paru-paru. Tes untuk bronkiektasis lain yaitu tes darah IGRA/ GuantilFERON atau Mantoux untuk bisa memeriksa ada atau tidaknya infeksi TBC/ tuberkulosis.

Lalu yang terakhir adalah tes keringat agar bisa mendeteksi kondisi cystic fibrosis. Itu saja ulasan di atas yang membahas seputar penyakit bronkiektasis. Semoga bisa bermanfaat untuk anda semua yang ingin tahu lebih jauh seputar penyakit bronkiektasis tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *